BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan
manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil
dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan, atau ikatan lainnya.
Tinggal dalam stu rumah yang dipimpin oleh satu kepala keluarga.
Namun, di dalam kehidupan keluarga tentu saja ada
hambatan atau masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak dapat
dipungkiri lagi. Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur
atau aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga
dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah sosial dalam
keluarga dapat diklasifikasikan atass dasar faktor ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologis.
Peran keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peran pribadi dalam keluarga
didasari oleh harpan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Harmonisasi dalam keluarga merupakan
masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidk jauh beda dengan perceraian orang
tua. Ketidk harmonisan membuat anggota keluarga tidak betah berkumpul bersama
keluarganya bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya sendiri. Permasalahan
ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan psikis anggota keluarga
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
definisi keluarga?
2. Apa
masalah sosial dalam lingkup keluarga?
3. Bagaimana
cara mengatasi masalah dalam keluarga?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui apa definisi keluarga
2. Untuk
mengetahui apa masalah sosial dalam lingkup keluarga
3. Untuk
mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah dalam keluarga
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan
manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil
dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya.
Tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh satu kepala keluarga.
Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (bailon dan Maglaya, 1988)
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan
situasi tertentu. Peran pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.[1]
2. Masalah Sosial dalam Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat
yang terbentuk atas dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu
keluarga terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak, yang bisa kita sebut dengan keluarga
inti. Dalam kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah
dalam menjalankannya dan itu tidak dapat dipungkiri lagi. Masalah-masalah ini
terjadi karena adanya unsur atau aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi.
Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah
sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor ekonomi, faktor
biologis dan faktor psikologi.
A.
Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi biasanya
menjadi masalah utama dalam keluarga, misalnya kemiskinan yang sampai saat ini
masih sulit diberantas dinegeri kita. Karena kemiskinan orang rela melakukan
apa saja, dan pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal.
lalu bagi mereka yang pekerja sulit memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya
yang rendah.
A. Faktor
Biologis
Masalah yang ada dalam faktor
biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan perceraian itu dapat memberikan
dampak negatif dan merugikan orang lain. Contohnya orang tua yang bercerai anam
memberi dampak bagi sang anak, apalagi bila si anak masih belum mengerti
apapun. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang tuanya
bercerai? Dalam masa ini sang anak seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua
orang tuanya.
B. Faktor
Psikologi
Faktor psikologi sangat
erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya sifat otoriter orang tua. Ini
dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga,
orang tua memiliki peran utama untuk membentuk kepribadian seorang anak yang
bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik terutama di dalam
masyarakat. Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan peran yang
semestiny, Maka dapat menimbulkan sang anak untuk terjerumus kedalam hal-hal yang
negatif atau menyimpang.[2]
3. Cara Mengatasi Masalah dalam Keluarga
Dalam kehidupan rumah tangga tentunya tak luput dari
masalah bukan untuk dihindari tetapi dihadapi dan diselesaikan.berikut ini
adalah cara untuk mengatasi masalah dalam keluarga :
1. Tentukan
waktu bicara
Hindari
membicarakan masalah pada waktu-waktu yang
cenderung
untuk marah. Misalnya, saat pulang dari kantor,
ketika
sedang lelah akan mudah terpancing emosi. Berbicaralah
pada
waktu santai.
1. Bicarakan
dengan jujur
Jangan pikir bahwa
orang lain tau apa yang mengganggu pikiran dan hati anda. dia adalah manusia
biasa yang tidak dapat membaca hati. Maka lebih baik bicrakan dengan jujur,
ingat ketika menceritakan apa yang mengganggu pikiran dan hati anda harus
dengan nada yang baik bukan langsung marah-marah.
2. Mendengarkan
Yang tidak kalah
penting dalam komunikasi adalah mendengarkan. Hindari perasaan merasa telah
mengetahui perasaan atau apa yang dipikirkannya. Coba pahami perasaannya jika
anda ada diposisinya anda juga pasti ingin perkataan anda didengarkan.
3. Buat
kesepakatan (solusi)
Tujuan dari membicarakan masalah
adalah agar tercipta suatu solusi yang dapat menghilangkan masalah tersebut.
Setelah berbicara anda akan lebih tahu masalah yang sebenarnya dan bagaimana
perasaannya, agar masalah semakin tidaak berlarut-larut minta koreksi apabila
ternyata tidak sesuai. Sampaikan solusi yang baik. Solusi itu harus atas dasar
kesepakatan bersama agar tidak ada yang merasa keberatan.[3]
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah salah
satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan
atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan atau ikatan lainnya. Tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin
oleh satu kepala keluarga.
Masalah
sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor ekonomi, faktor
biologis dan faktor psikologi.
Cara
untuk mengatasi masalah dalam keluarga dengan cara menentukan waktu bicara,
bicarakan dengan jujur, mendengarkan, buat kesepakatan (solusi).
Komunikasi
adalah hal yang vital dalam kehidupan keluarga. Maka, upayakan terus menjalin
komunikasi yang lancar dengan keluarga. Komunikasi juga harus dilakukan itikad
baik dan penuh hormat